Game dalam bahasa Indonesia berarti permainan. Seperti yang kita ketahui game sangat digemari dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa sekalipun. Apalagi yang ternyata permainan itu menyenangkan. Justru semakin membuat orang ingin selalu memainkan game tersebut. Entah itu game dalam dunia nyata atau maya. Keduanya memiliki daya tarik sendiri untuk dimainkan. Misalnya di dunia nyata kita dapat permainan akan bertambah seru dengan banyaknya orang yang terlibat di dalamnya. Misalnya saja game petak umpet, sepak bola dan lain-lain. Namun game dalam dunia maya menyajikan hal yang tak kalah menarik yaitu menampilkan visual yang menarik sehingga orang dapat tertarik memainkannya.
Game saat ini sebagian besar dimainkan oleh anak-anak. Orang dewasa bukan tak ada, hanya jarang saja mungkin karena malu atau mungkin mempunyai banyak kesibukan hingga tidak ada nya waktu untuk bermain gams. Semakin berkembagnya teknologi, game yang dilakukan anak-anak pun semakin merambah ke dalam dunia digital. Dari tradisional, hingga ke playstation lalu merambah ke komputer dan sekarang meningkat ke onlinine.
Bicara soal pengaruh game terhadap anak, maka ada 2 pengaruh yang dirasakan anak-anak yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Benarkah ada pengaruh positif game terhadap anak-anak? Tentu saja ada. Apa saja itu?
1. Menjalin kekompakan. Game tradisional yang berbentuk kelompok menuntut kerja sama suatu pemain. Sehingga anak-anak dapat belajar tersebut.
2. Membangun sportifitas. Anak-anak yang dasarnya adalah jiwa yang jujur akan membangun sportifitas secara tidak langsung ke dalam diri mereka
3. Mengembangkan pola berpikir anak. Jika anak bermain games digital dimana setiap permainan terdapat level-level dengan tingkat kesulitan meningkat. Dari sana anak-anak akan terasah pola pikirnya dengan memikirkan bagaimana caranya agar dapat melewati setiap rintangan dari level tersebut yang akan bertambah sulit.
4. Menyegarkan pikiran. Game dapat menjadi salah satu alternatif bagi anak jika dia terlalu penat dengan belajarnya. Bukankah anak-anak butuh istirahat sebentar? Ya. Biarkan ia bermain game namun harus tetap dalam pengawasan. Misalnya anak-anak tidak boleh main game lebih dari 3 jam dalam seminggu. Atau usahakan agar anak-anak bermain permainan tradisional saja. Agar dia dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan anak seumurnya.
Selain mempunyai dampak positif tentu saja terdapat dampak negatif yang jika anak-anak menjadi kecanduan terhadap game. Seperti apa tepatnya pengaruh negatif game pada anak?
1. Kecanduan game. Tidak dapat dipungkiri, semakin game itu menarik dan mempunyai tantangan tersendiri tentu saja si anak tidak akan mau beranjak dari game tersebut. Hingga ia menjadi seperti kecanduan terhadap game.
2. Lupa waktu. Inilah hal yang sering dirasakan saat anak bermain game. Karena keasyikannya ia dalam bermain, maka ia seakan lupa oleh waktu bahkan waktu makan dan tidur pun terkadang ia lewatkan. Ini disebabkan rasa penasaran sang anak yang tak pernah habis.
3. Individual. Dalam hal ini game digital. Anak akan terus-terusan berada di depan komputer tanpa pernah bersosialisasi terhadap sesamanya. Ini akan membuat anak semakin kaku dalam membangun sebuah hubungan pertemanan.
4. Penurunan prestasi. Kecanduan terhadap game akan berpengaruh terhadap tubuh dan psikologi sang anak. Anak akan semakin malas dalam melaksanakan kewajibannya yaitu belajar. Sehingga nilai akademis yang diperoleh sang anak akan menurun.
5. Mendatangkan penyakit. Karena anak akan terus menerus berada di depan komputer atau playstation maka si anak akan kurang bergerak. Hal ini dapat menyebabkan ia lebih mudah terserang penyakit seperti kegemukan dan diabetes bahkan jantung sekalipun. Dan yang lebih parah timbul penyakit diri yaitu mencuri. Anak akan melakukan segala cara agar dapat memenuhi kebutuhan kecanduannya.
Dengan adanya pengaruh positif dan negatif terhadap anak, maka orang tua wajib memonitori kegiatan anak dalam bermain game. Usahakan beri anak-anak permainan yang edukatif yang justru akan mengasah kreatifitas serta kemampuan monitoriknya. Mengajarkannya bersosialisai juga akan sangat membantunya. Dengan begitu, si anak tidak akan terus menerus sibuk dengan game nya. Beri jadwal si anak untuk bermain game. Mengikutsertakan anak pada kegiatan ekstrakurikuler atau sanggar yang sesuai dengan minat mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar