welcome to my blog

welcome to my blog !! Enjoy :)

Sabtu, 19 Mei 2012

di antara kau dan dia


Bahagia itu sederhana
Saat ku suka pada pandang pertama
Bahagia itu masih sederhana
Saat kita duduk dan tertawa bersama
                Sakit juga sederhana
                Saat ku tau kau tlah berdua
                Sakit itu masih juga sederhana
                Saat ku menyukaimu dan tak ingin menyakitinya
Jika air mata dapat sembuhkan semua
Menjadi kristal pun aku rela
Jika menangis dapat meghapusnya
Aku ingin menangis seperlunya
                Biarkan luka ini terhempas
                Terbawa oleh angin yang ganas
                Biarkan kenangan ini hilang
                Terbawa tsunami lalu melayang
Aku akan kembali sendiri
Menapaki semua jalan yang terlewati
Walaupun sesaat namun berarti
                Aku akan mundur dengan cepat
                Melangkah menjauh dalam pekat
                Menghapus semua bayang yang melekat

stasiun kereta (2)


Semua itu mendadak berubah
            Ia tak lagi disana. Tak lagi menanti kereta
Semua terasa amat berbeda.
Kesempurnaan itu Hilang dalam terpaan malam
Senyap ditelan kelelahan
Tenggelam di dalam kekecewaan.
Peron itu tak lagi sama. Bangku hijau berubah kusam
Suara mesin kereta membuat pekak telinga
Angin pun  tak lagi menyejukkan tapi menghantarkan kesepian
Lampu neon meredup kehilangan keperkasaan
Laron-laron kecil pun tak dapat lagi menari
Kehilangan cahaya satu persatu mati
                Penyanyi jalanan ikut berubah.
                Suara emas nya hilang berganti sumbang
                Lagu yang dibawakannya pun kesedihan kehilangan
                Suaranya lemah menggerutu setiap nyanyian
Hujannya juga tak sama
Turun dengan lebat tak mau mengantri
Suara seng yang tertimpa curahan air terdengar bising
Ditambah suara guntur yang membuat merinding
                Tak lagi betah aku bertahan disana
                Semua kutatap dengan curiga
                Muka-muka muram bertebaran
                Tak ada lagi kebahagiaan
Dadaku sesak oleh rindu
Rindu oleh simfoni yang dulu
Rindu menantang indah wajahmu
Kini yang kurasakan hanyalah kelu
                Aku ingin kesempurnaan itu kembali terulang
                Untuk jiwa-jiwa yang sekarang usang
                Untuk bunga-bunga layu terhantam rindu
                Untuk relung dahaga ku yang tak tersiram senyummu
Aku tak lagi suka menanti kereta
semua tak lagi sama
tak ada keindahan ataupun keceriaan
yang ada hanya muram dan kesepian.