welcome to my blog

welcome to my blog !! Enjoy :)

Sabtu, 23 Oktober 2010

perkembangan film

Sejarah Perkembangan Film

Film pertama kali dipertontonkan untuk khalayak umum dengan membayar berlangsung di Grand Cafe Boulevard de Capucines, Paris, Perancis pada 28 Desember 1895. Peristiwa ini sekaligus menandai lahirnya film dan bioskop di dunia. Karena lahir secara bersamaan inilah, maka saat awal-awal ini berbicara film artinya juga harus membicarakan bioskop. Meskipun usaha untuk membuat “citra bergerak” atau film ini sendiri sudah dimulai jauh sebelum tahun 1895, bahkan sejak tahun 130 masehi, namun dunia internasional mengakui bahwa peristiwa di Grand Cafe inilah yang menandai lahirnya film pertama di dunia.
Pelopornya adalah dua bersaudara Lumiere Louis (1864-1948) dan Auguste (1862-1954). Thomas A. Edison juga menyelenggarakan bioskop di New York pada 23 April 1896. Dan meskipun Max dan Emil Skladanowsky muncul lebih dulu di Berlin pada 1 November 1895, namun pertunjukan Lumiere bersaudara inilah yang diakui kalangan internasional. Kemudian film dan bioskop ini terselenggara pula di Inggris (Februari 1896), Uni Sovyet (Mei 1896), Jepang (1896-1897), Korea (1903) dan di Italia (1905).
Perubahan dalam industri perfilman, jelas nampak pada teknologi yang digunakan. Jika pada awalnya, film berupa gambar hitam putih, bisu dan sangat cepat, kemudian berkembang hingga sesuai dengan sistem pengelihatan mata kita, berwarna dan dengan segala macam efek-efek yang membuat film lebih dramatis dan terlihat lebih nyata.

Film kita tidak hanya dapat dinikmati di televisi, bioskop, namun juga dengan kehadiran VCD dan DVD, film dapat dinikmati pula di rumah dengan kualitas gambar yang baik, tata suara yang ditata rapi, yang diistilahkan dengan home theater. Dengan perkembangan internet, film juga dapat disaksikan lewat jaringan superhighway ini.

       
Isu yang cukup menarik dibicarakan mengenai industri film adalah persaingannya dengan televisi. Untuk menyaingi televisi, film diproduksi dengan layar lebih lebar, waktu putar lebih lama dan biaya yang lebih besar untuk menghasilkan kualitas yang lebih baik. Menurut Jack Valenti, kekuatan unik yang dimiliki film, adalah: (1) Sebagai hasil produki sekelompok orang, yang  berpengaruh terhadap hasil film; (2) Film mempunyai aliran-aliran yang menggambarkan segmentasi dari audiensnya. Seperti: drama, komedi, horor, fiksi ilmiah, action dan sebagainya. Bagi Amerika Serikat, meski film-film yang diproduksi berlatar belakang budaya sana, namun film-film tersebut merupakan ladang ekspor yang memberikan keuntungan cukup besar.
Film yang baru-baru ini ada adalah film Legend of The Guardian. Ceritanya adalah tentang keyakinan dari burung hantu untuk sebuah kebaikan. Dengan tokoh utama Soren. Soren dan keluarganya hidup di sebuah hutan yang damai. Kludd, Soren, dan Eglantine adalah tiga bersaudara yang tumbuh dengan legenda besar mengenai para Guardian. Guardian adalah para pahlawan yang berhasil mencegah The Pure Ones untuk menguasai dunia.
Dibandingkan seluruh saudara kandungnya, Soren menaruh minat paling besar mengenai kisah para Guardian. Ia menyimpan legenda tersebut di dalam hatinya dan meyakini bahwa para Guardian memang ada di suatu tempat. Sebaliknya, Kludd, menganggap Soren adalah seorang pemimpi yang terlalu banyak berimajinasi.
Suatu hari, Soren dan Kludd mencoba untuk belajar terbang. Namun, mereka justru jatuh ke permukaan dan diculik oleh dua burung hantu ke suatu tempat. Soren menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan tempat tersebut. Ia melihat banyak burung hantu dihipnotis dan dijadikan semacam budak untuk mengumpulkan batu sakti. Belakangan, ia mengetahui bahwa ia berada di sarang The Pure Ones! Cerita tersebut nyata! Berarti, kisah mengenai para Guardian pun benar adanya!
Software Buat visual effect atau animasi dengan software 3D. Bisa dengan 3dmax, lightwave, Cinema4D. Selain software diatas ada beberapa software yang memang khusus untuk keperluan animasi & visual effect movie yaitu Vue, Bryce, Poser, dan DAZ Studio.
3. Setelah animasi dan visual effect selesai selanjutnya dilakukan kombinasi atau penggabungan antara visual effect yang biasa disebut compositing. Software yang digunakan bisa dengan Apple Shake, Adobe After Effects, Autodesk Combustion, D2 Software Nuke, Eyeon Digital Fusion, Jahshaka. Namun untuk hasil yang lebih real atau nyata bisa menggunakan platform yang mengkombinasikan solusi software & hardware. Platform tersebut bisa dengan Autodesk Inferno, Autodesk Flame, dan Autodesk Flint.

Saya bisa mengatakan kisah ini dianimasikan dengan sangat sederhana namun tetap mengagumkan! Penggambaran burung hantu, lautan, langit, dan keseluruhan film dibuat sesuai dengan porsinya, tidak berlebihan. Selain itu, Anda akan mendapatkan suguhan 3D yang memukau, membuat Anda seakan terbang bersama Soren dan kawan-kawannya.
Satu hal yang patut disayangkan adalah jalan cerita yang terlalu pendek. Sang sutradara memutuskan untuk membuat film ini dengan durasi sekitar 90 menit, membuat film ini tampak sangat “padat” dan “to the point”. Keputusan ini bisa dimaklumi karena film ini memang ditujukan untuk keluarga. Konsep yang diangkat pun cukup sederhana: mimpi, harapan, dan keyakinan.
3D IMAX. Kelebihan IMAX dengan 3Dnya adalah : Sound Quality IMAX diatas bioskop normal dan 3D gambarnya termasuk salah satu yang terbaik (Dibanding 3D biasa dan RealD-3D). Kekurangan film yang memakai 3D format : kehilangan detail gambar dikarenakan mata kita terlalu menikmati 3D effectnya. Animatornya yang meng-clean up animasinya. Sebuah process yang membutuhkan observasi sangat lama terhadap berbagai jenis burung dan terutama burung hantu. Terbang setiap burung terlihat tidak procedural, setiap character burung ada expresi yang sangat jelas, dan juga secondary animationnya sangat menakjubkan.



sumber:
Jagat Review _ Legend of the Guardians The Owls of Ga’Hoole.html
review-legend-of-the-guardians-the-owls-of-ga-hoole.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar